Kejadian ini berlangsung di tempat kerja saya saat saya di-'audit' oleh seseorang dari bagian lain perusahaan. Seorang auditor yang saya hadapi tadi siang menurut saya bukanlah seorang yang memiliki pengetahuan yang banyak dalam bidang yang saya kerjakan. Saya pikir saya bisa melewati audit yang saya hadapi ini dengan sukses tanpa hambatan. Kenyataannya tidak seperti yang saya perkirakan. Seorang yang
yang tidak cukup pintar menurut saya ternyata bisa menjadi seorang yang
kritis.
Dari kejadian dian itu saya bisa mengambil hikmah bahwa syarat menjadi seorang yang kritis adalah :
- peka
- peduli
- sifat ingin tahu
PekaPeka berarti dia sadar sesadar-sadanya akan keadaan sekelilingnya, memperhatikan apa yang sedang berlangsung dihadapannya. Subhanallah, Allah SWT. telah menganugerahkan kepada kita perangkat panca indera yang bisa menangkap setiap kejadian dan merasakan keadaan sekeliling kita. Masalahnya adalah apakah
hati kita tergerak untuk mencurahkan (memikirkan) apa yang kita hadapi?
PeduliPeka saja tidak cukup untuk bisa menjadi motivasi untuk kita agar bisa melakukan sesuatu. Ternyata kita perlu satu lagi sikap yang harus kita miliki yaitu sikap
peduli. Sikap peduli adalah kemauan untuk mencurahkan sumberdaya yang kita miliki (tenaga, pikiran, waktu, dll.) untuk sesuatu hal yang menjadi masalah bersama.
Ingin tahuSifat ingin tahu adalah sifat dasar manusia yang membuatnya menjadi berkembang, sebaliknya sifat
sok tahu dan
tidak mau tahu akan menjerumuskan sesorang menjadi orang yang bodoh yang sebodoh-bodohnya.
Sifat ingin tahu akan diikuti oleh gerakan
mencari tahu tentang segala hal yang berkaitan dengan masalahnya, ingin bertanya, mencerna dan memunculkan pertanyaan lanjutan.
Siapakah yang memiliki sifat peka(Maha Halus), peduli(Rahman), dan (Maha-Ber-Ilmu)?. Semoga Allah SWT. menganugerahkan kita sikap kritis dengan dilengkapi sifat peka, peduli dan ingin tahu. Amiin.
MARI HIDUP SEHAT BERSAMA ENERGZE WATER.. !