Assalaamu'alaikum wr. Wb.
Dalam
hadits yang diriwayatkan dari Tsauban radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
يُوشِكُ
الْأُمَمُ أَنْ تَدَاعَى عَلَيْكُمْ كَمَا تَدَاعَى الْأَكَلَةُ إِلَى قَصْعَتِهَا
فَقَالَ قَائِلٌ وَمِنْ قِلَّةٍ نَحْنُ يَوْمَئِذٍ قَالَ بَلْ أَنْتُمْ يَوْمَئِذٍ
كَثِيرٌ وَلَكِنَّكُمْ غُثَاءٌ كَغُثَاءِ السَّيْلِ وَلَيَنْزَعَنَّ اللَّهُ مِنْ
صُدُورِ عَدُوِّكُمْ الْمَهَابَةَ مِنْكُمْ وَلَيَقْذِفَنَّ اللَّهُ فِي
قُلُوبِكُمْ الْوَهْنَ فَقَالَ قَائِلٌ يَا رَسُولَ اللَّهِ وَمَا الْوَهْنُ قَالَ
حُبُّ الدُّنْيَا وَكَرَاهِيَةُ الْمَوْتِ
“Hampir
terjadi keadaan yang mana ummat-ummat lain akan mengerumuni kalian bagai
orang-orang yang makan mengerumuni makanannya”. Salah seorang sahabat bertanya;
“Apakah karena sedikitnya kami ketika itu?” Nabi menjawab, Bahkan, pada saat
itu kalian banyak jumlahnya, tetapi kalian bagai ghutsa’ (buih kotor yang
terbawa air saat banjir). Dan pasti Allah akan mencabut rasa segan yang ada di
dalam dada-dada musuh kalian, kemudian Allah campakkan kepada kalian rasa
wahn”. Kata para sahabat, “Wahai Rasulullah, apa Wahn itu? Beliau bersabda:
“Cinta dunia dan takut mati”. (Shahih
– HR. Abu Daud, Kitab al-Malahim, Bab, Fi Tadaa’al Umam ‘Alal Islam)
Bapak/ ibu yang dirahmati Alloh, pada suatu zaman …. kaum
Muslimin dapat menyaksikan sendiri kebenaran hadits tersebut diatas
(mudah-mudahan hal ini tidak terjadi saat ini…amiin)…… Dimana ummat Islam dikerumuni, “dikeroyok”,
dan digempur habis-habisan oleh kaum Musyrikin dan Ahlul Kitab (Yahudi dan
Nashroni) .
Jumlah kaum Muslimin ketika itu…. memang banyak, tetapi
lemah…… Imannya begitu rapuh akibat tenggelamnya diri mereka dalam kecintaan
pada dunia dan takutnya pada kematian.
Bapak/
ibu yang dirahmati Alloh, Kenapa seorang mukmin bisa takut dengan
kematian?
Yang dimaksud dengan takut mati adalah
bagi mereka yang hidup dengan label muslim, akan tetapi hidupnya dipenuhi
dengan dosa dan kedurhakaan kepada Allah Ta’ala……. Sehingga ketika kematian
menghampiri, mereka merasa takut untuk kembali kepada Allah. ……
Dan apabila sifat ini ada pada diri seseorang
….., Disaat Allah memberikan pilihan antara dunia dan akherat, lalu orang
tersebut memilih dunia, …..karena orang itu merasa belum siap, maka waspadalah penyakit wahn sudah mulai
menjalar pada jiwa orang itu.
Bapak / ibu yang dirahmati Alloh, Apakah obat untuk al wahn?
Maka obat dari penyakit wahn ini tidak lain adalah kezuhudan
kita kepada dunia…… Rasululloh saw telah mengajarkan kita ummatnya untuk
berlaku zuhud dan seantiasa memotivasi agar lebih mengutamakan kehidupan
ukhrawi. rasulullah saw bersabda :" zuhudlah di dunia maka ALLAH akan
mencintai kalian, dan zuhudlah atas apa-apa yang ada di sebagian manusia, maka
kamu akan dicintai oleh mereka " ( HR.ibnu majah dalam kitan zuhud ).
Rasulullah yang mulia adalah contoh seorang pemimpin yang
sangat dicintai umatnya; seorang suami yang menjadi kebanggaan keluarganya;
pengusaha yang dititipi dunia tapi tak diperbudak oleh dunia karena beliau
adalah orang yang sangat terpelihara hatinya dari silaunya dunia. Tidak ada
cinta terhadap dunia kecuali cinta terhadap Allah. Kalaupun ada cinta pada
dunia, hakikatnya itu adalah cinta karena Allah. Inilah salah satu rahasia
sukses Rasulullah.
Bapak/ Ibu yang dirahmati Alloh SWT, ketika badan kita sakit
….. kita pergi berobat ke dokter…
Kemudian…..dokter pun memberikan resep…. Yaitu obat….
Tetapi ternyata tidak hanya obat yang harus diminum… tetapi
dokter pun menyarankan untuk berpantang pada makanan tertentu….
Nah… demikian juga dengan penyakit jiwa yang bernama AL-WAHN
….selain obat berupa … zuhud… maka ada yang harus di pantang… yaitu menjaga
dari sumber penyebar virus al-wahn… yang salah satunya adalah….. media massa…. Seperti tv, koran, majalah,buku, komik, internet, dll..
yaitu sesuatu media yang biasa kita dengar, lihat, dan rasakan…..
Bapak/ ibu yang dirahmati Alloh, Media Massa adalah sesuatu
yang sangat potensial untuk bisa mempengaruhi manusia…termasuk anak-anak…, bisa
membuat mereka…. memiliki kepribadian, pemikiran ataupun sikap tertentu,
berdasarkan kehendak penguasa Media Massa tersebut…. termasuk pemikiran yang
menyebabkan penyakit… AL-WAHN.
Kita akan melihat betapa seseorang / sekelompok orang dengan
amat mudah dibentuk opininya oleh Media Massa atau betapa cepatnya suatu opini
menjadi opini publik padahal kebenaran terhadap opini tersebut belum lah
dibuktikan.
Didalam Media Massa
terdapat suatu teknik yang dikenal dengan teknik “Subliminal Message” (yakni:
pesan-pesan yang disampaikan ke alam bawah sadar seseorang atau sekelompok
orang, dimana mereka itu tidak menyadarinya meskipun menerimanya ke dalam
otaknya); dan ini adalah perkara yang hendaknya diwaspadai. Karena
“Subliminal Message” ini mampu menyuruh seseorang / sekelompok orang atau mampu
memberikan instruksi yang kemudian dilakukan oleh seseorang / sekelompok orang
tersebut, tanpa yang bersangkutan itu sadar bahwa dirinya itu sedang disuruh. ….Dengan
demikian, dapat dikatakan bahwa ia adalah tergolong sejenis “Sihir” dengan
menggunakan kekuatan kata-kata dan intelektual.
Teknik “Subliminal Message” ini adalah suatu teknik untuk
memanipulasi alam bawah sadar manusia, dan ia termasuk dalam upaya untuk “Mind
Control” yakni mengendalikan atau mempengaruhi pikiran seseorang atau
sekelompok orang lainnya, antara lain dengan cara cuci otak (brainwashing),
hipnotis (hypnotizing) dan sebagainya; sehingga pihak yang dipengaruhi itu
mengikuti kemauannya.
Hal ini perlu diwaspadai, karena ia termasuk dalam kategori
“menghilangkan akal” manusia, sebagaimana khomr.
Jadi sungguh berbahaya apabila Media Massa itu dikontrol dan
dikuasai oleh orang-orang yang hatinya tidak beriman pada Allooh dan Rosuul-Nya,
karena Media Massa itu akan digunakannya untuk membentuk opini ummat /manusia
sesuai kehendak hawa nafsu sang penguasa Media Massa tersebut, untuk kemudian
menebarkan keburukan serta kerusakan di muka bumi.
Bapa/Ibu yang dirahmati Alloh SWT. Berapa banyak
program-program TV itu yang menyuarakan Al Qur’an dan As Sunnah?
Bukankah sebagian besar program-program di TV itu, mulai
dari acara untuk anak-anaknya, aneka hiburannya maupun berita-beritanya adalah
jauh dari nilai-nilai Islam?
Lihat bioskop-bioskop di tanah air kita yang seringkali
dipadati oleh pemuda-pemudi Muslimin yang lalai dari seruan dan Rosuul-Nya .
Bukankah bioskop-bioskop itu sebagian besar dipenuhi oleh film-film Barat yang
menyuarakan budaya dan ideologi Yahudi? Ataupun kalaulah diisi oleh film-film
hasil karya anak bangsa Indonesia sendiri, maka film Indonesia itu pun telah
terpengaruh oleh budaya dan ideologi Yahudi; berupa ajaran pluralisme,
liberalisme, khurofat, atau berbasis budaya yang jauh dari tuntunan Al Islam
seperti: musik, pacaran, ikhtilath (bercampur-baurnya laki-laki dan perempuan
yang bukan mahrom), berpakaian ala Barat yang tidak menutup aurot, dan
sebagainya.
Tengok pula kios-kios penjual majalah / tabloid / koran /
buku komik anak-anak yang ada di tanah air kita ini. Adakah Al Qur’an dan As
Sunnah yang kalian temukan disitu? Ataukah justru malah budaya Barat / Timur /
ideologi Yahudi yang ada didalamnya?
Bapak/ibu yang dirahmati Alloh SWT, seperti apakah yang akan
terbentuk, apabila ia jauh dari tadabbur terhadap Al Qur’an, jauh dari
mempelajari Hadits-Hadits Shohiih dari Rosuulullooh, jauh dari nasehat Salafush
Shoolih; dan justru sebaliknya pola pikirnya – jiwanya – matanya – telinganya –
perkataannya adalah sehari-harinya dipenuhi dan dipengaruhi serta terkonsumsi
oleh Media Massa Yahudi dan orang-orang kaafir. Maka bisa jadi si Muslim itu
sudah berubah ‘aqiidah-nya. Ia bukan lagi ber-‘aqiidah Islam, meskipun di
KTP-nya tertulis “Muslim”; tetapi pada hakekatnya pola berpikirnya – akalnya –
jiwanya – matanya – telinganya – perkataannya telah berubah dan terbentuk
mengikuti pola yang dikehendaki Yahudi / orang-orang kaafir. Na’uudzu billaahi
min dzaalik.
Menyikapi bahaya yang ada di depan mata ini, marilah kita
selalu tingkatkan iman dan takwa kita, mari lindungi anak, istri, keluarga dan
siapa saja yang dekat dengan kita dari bahaya penyakit ini…. termasuk menjauhi
dari sumber penyebar penyakit ini.
Ada do’a yang harus selalu kita panjatkan kepada Alloh SWT,
yaitu Surat An-Naas:
Kami berlindung kepadamu yaa Alloh…Tuhannya manusia, Rajanya
manusia, Sembahan Manusia…
Dari kejahatan (bisikan) syaithan yang biasa bersembunyi….
Yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia….
Dari (golongan) jin dan manusia…Amiin