Pada ceramah yang lalu telah dibahas bahwa masyarakat islami
adalah kumpulan orang-orang muslim plus aturannya/ syariat. Masyarakat islami terbentuk
setelah adanya syariat/aturan. Syariat tidak dibuat oleh anggota atau pun
pemimpin masyarakatnya, akan tetapi diturunkan oleh Yang Maha Pencipta, Alloh
SWT melalui Al-Qur’an dan dicontohkan oleh RasulNya Muhammad SAW. Karena
syariat oleh Alloh SWT, yang tidak memiliki kepentingan apapun maka syariat
sudah pasti lurus dan benarnnya. Masyarakat islami punya ciri yang khas berbeda
dengan masyarakat yang lain karena masyarakat islami dibentuk oleh namanya
ibadah. Ibarat benang, seorang mu’min adalah benang berwarna putih kemudian dicelup
dengan yang namanya ibadah sehingga menjadi benang-benang memiliki warna.
Setiap ibadah mencelup dengan warna tertentu, benang ditenun
sehingga menjadi kain dengan corak yang indah.
Kain kemudian dijahit mejadi pakaian yang lebih indah. Siapa yang memakainya
akan merasa bahagia, dan orang yang melihatpun akan senang pula.
Bapak/ibu itulah pakaian taqwa. Itulah pakaian hasil proses
selama bulan Ramadhan. Ibadah saum dan rangkaian ibadah-ibadah lainnya
menjadikan pribadi-pribadi unggul. Pribadi-pribadi unggul membentuk keluarga
yang unggul, dan masyarakat unggul terbentuk dari keluarga-keluarga yang unggul
pula. Masyarakat islami itulah masyarkat unggul, yaitu masyarakat bertaqwa.
Bapak/ibu ibadah ibadah saum
akan membentuk masyarakat islami jika didikan saum diaplikasikan dalam
11 bulan lainnya, karena saum memiliki lima (5) fungi sbb:
1.
Pelindung dari kejahatan
2.
Taqarrub Illalloh
3.
Mendidik keikhlasan
4.
Mendidik Disiplin
5.
Memperkokoh hubungan sesama
1.
Ibu/Bapak, pakaian ketaqwaan hasil dari ibadah
saum terlihat indah karena adanya corak menahan
diri atau pengendalian diri. Jika pengendalian diri ini tercelup menjadi kepribadian/
karakter makan akan menjadi pelindung dari kejahatan dan tetunya masyarakatnya
akan aman, kalau RT/ RW menjadi RT/RW yang aman, kotanya jadi kota yang
aman,dan seterusnya. Ibu/bapak maraknya kejahatan saat ini berpangkal dari
tidak adanya pengendalian diri atau menahan diri.
2.
Ibu/Bapak, pakaian ketaqwaan hasil dari ibadah
saum terlihat indah karena adanya corak yang bernama taqorrub Ilalloh, yaitu merasa dekat, dan di awasi oleh Alloh. Jika
taqorrub ilalloh sudah tercelup menjadi kepribadian/ karakter maka akan menjadi
masyarakat bebas korupsi.
3.
Ibu/Bapak, pakaian ketaqwaan hasil dari ibadah
saum terlihat indah karena adanya corak yang bernama ikhlas, yaitu segala sesuatu hanya karena Alloh. Jika keikhlasan
sudah tercelup menjadi kepribadian/ karakter maka akan menjadi masyarakat yang dikaruniai
kemudahan. Jadi karyawan… karyawan ikhlas, jadi pedagang.. pedagang ikhlas, jadi
pengusaha… pengusaha ikhlas. Betapa banyak sesuatu yang kita hadapi menjadi
terasa sulit karena ketidak ikhlasan. Kita telah dididik ketika saum untuk
menjadi ikhlas. Ada satu hadist yang diriwayatkan oleh Muslim,” Setiap amal
anak Adam dilipatgandakan pahalanya, satu kebaikan menjadi sepuluh kali lipat
sampai tujuh ratus kali lipat, Alloh berfirman “kecuali saum, saum itu untuk
Ku, dan Akulah yang membalasnya..dst”.
Ibu/bapak
segala sesuatu yang kita kerjakan akan bernilai ibadah salah satunya
(kriterianya) kalau ikhlas karena Alloh. Sebagaimana kita ketahui rukun islam,
sahadat, sholat, zakat, dan haji adalah ibadah yang kelihatan.. nah khusus
untuk saum… saum adalah ibadah yang tidak kelihatan.. karena itu di bulan
Ramadhan dengan saum kita dididik untuk menjadi ikhlas.
4.
Ibu/Bapak, pakaian ketaqwaan hasil dari ibadah
saum terlihat indah karena adanya corak yang bernama disiplin, yaitu melaksanakan dengan tepat waktu. Jika disiplin
sudah tercelup menjadi kepribadian/ karakter maka akan menjadi masyarakat teratur.
5.
Ibu/Bapak, pakaian ketaqwaan hasil dari ibadah
saum terlihat indah karena adanya corak yang bernama kompak, yaitu hubungan yang erat antar sesama. Jika kekompakan
sudah tercelup menjadi kepribadian/ karakter maka akan menjadi masyarakat yang kuat.
Selama sebulan kita dilatih untuk selalu shalat berjamaah dengan pelaksanaan
tarawih bahkan ada acara buka bersama atau ja’jil bersama, tadarus bersama, I’tikaf,
zakat, dan shalat idul fitri, dll…. kesemuanya mendidik kebersamaan atau
kekompakan.
Betapa indahnya masyarakat yang diwarnai sedikitnya 5 corak
di atas. Itulah masyarakat islami yang kita cita-citakan. Semoga Alloh
menjadikan kita masyarakat menjadi masyarakat yang bertaqwa. Karena hanya
kepada masyarakat bertaqwalah Alloh menurunkan segala keberkahan…Amiin YRA.
Alloh telah berfirman dalam QS.7:96
Demikianlah, mohon maaf atas segala kekurangan. Billaahi
taufiq wal hidayah. Wassalaamu’alaikum wr.wb.