.
Keadaan shabar kedua: ketika beramal, agar tidak melupakan Alloh di tengah-tengah amalnya, dan tidak malas dari mewujudkan aturan dan tatacaranya, dan terus menerus berada pada syarat aturan itu hingga akhir amal. Barang kali itulah yang dimaksud dengan firman-Nya : (Itulah sebaik-baik pembalasan bagi orang-orang yang beramal, (yaitu) yang bersabar). (Q.S. Al-Ankabut: 58-59)
Ketiga : Setelah selesai dari amal ia membutuhkan kepada shabar dari menyiarkan dan mempertunjukkannya karena reputasi, riya, dan melihatnya kepadanya dengan mata kagum, dan dari seluruh apa yang akan membatalkan amalnya dan menghapus bekasnya, sebagaimana ia berfirman : (dan janganlah kamu merusak (pahala) amal-amal mu). (Q.S. Amuhammmad:33). (Janganlah kamu menghilangkan (pahala) sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan si penerima). (Q.S Al-Baqoroh:264).
Dalam Tahdzibul-Akhlak, I:146-147, menjelaskan shabar dengan perumpamaan. Shabar itu diibaratkan kepatuhan seorang pasien kepada perintah dokter untuk menjauhi atau tidak memakan makanan atau buah-buahan yang bisa membuat pasien bertambah sakitnya meskipun menurut pasien, makanan itu lezat sekali. Bisa juga diibaratkan pasien yang disuruh dokter untuk meminum obat yang tidak enak rasanya dan tidak ia sukai meskipun ia masih meragukan tentang bakal kesembuhannya sedangkan pahitnya obat sudah ia yakini kepastiannya.. Si pasien hanya punya harapan bahwa resiko pahitnya obat lebih singkat (sebentar) jika dibandingkan dengan apa yang ia takuti yaitu menjadi sakit atau datangnya kematian.
Ada lagi perumpamaan yang lain bahwa shabarnya seseorang seperti seorang laki-laki fakir dengan seorang raja yang berkata kepadanya bahwa jika si raja memukulnya dengan kayu kecil dengan satu pukulan maka akan diberi seribu dinar, pastilah sifakir menyukai mendapatkan banyak pukulan dari rajanya karena mengharap uang yang banyak meskipun ia akan merasa sakit karena pukulan tersebut.
Alloh telah mewanti-wanti kepada kita agar bersabar sehingga datang ketetapanNya, sebagaimana Alloh firmankan dalam Q.S Ath-Thuur:49: (Dan bersabarlah dalam menunggu ketetapan Tuhanmu, maka sesungguhnya kamu berada dalam penglihatan Kami)
Marilah kita belajar menjadi orang-orang yang shabar dan kemudian dengan penuh keyakinan menunggu kepastian janji Alloh akan kesuksesan kita. Jadi kalau mau sukses ya shabar dong!.
Technorati Profile
MARI HIDUP SEHAT BERSAMA ENERGZE WATER.. !