Akhirnya aku bisa menyelesaikan puisi buat anakku yang dikasih tugas sama gurunya. Tadinya aku biarin agar dia buat sendiri, tapi setelah dua hari, puisi itu belum juga selesai. Dia bilang puisi itu harus dia baca pada hari perpisahan/pelepasan siswa/i di sekolahnya yang temanya ungkapan terima kasih kepada guru. Setelah aku pikir-pikir kasihan juga aku sama dia, betapa stressnya seandainya dia gagal baca puisi pada acara penting itu gara-gara belum dapat puisinya. Lalu aku coba bikinkan puisi buat dia.
Sebenarnya aku juga enggak terbiasa bikin puisi. Yang aku rasakan kesulitan itu sebenarnya pada saat memulai. Seperti halnya tulisan/ artikel, bikin puisi juga perlu suasana tenang, makanya aku kerjakan pada malam hari. Aku bangun jam dua malam. Setelah ambil kertas dan pulpen, aku coba menulis judul. Untuk bikin judul mudah saja, yang pasti harus sejalan dengan temanya. Tapi waktu mau mulai bikin bait pertama, ya ampun ....aku enggak tahu apa sih kalimat yang pas?. Rasanya aku seperti ”stag”, enggak ada ide sama sekali. Semakin dipaksa berpikir, semakin susah ide itu keluar. Lalu aku lakukan ”tapping”. Ya, bener aku lakukan EFT beberapa putaran. Alhamdulillah aku ada ide untuk menulis puisi, meskipun enggak bagus-bagus amat Aku lega bisa membuat anakku senang dengan puisi ini:
Terima kasih Guru
Guru.......
Kau ...bagaikan matahari
yang menyinari kami
dengan ilmu sejati
Kau..... bagaikan air
yang lembut mengalir
mengajari kami tanpa akhir
Kau..... bagaikan bumi yang luas
menyimpan penuh tambang Emas
yang siap digali dengan ikhlas
Kini.....
Sinarmu... menerangi jalan
untuk sampai ke tujuan
Kelembutanmu...... menyuburkan
cinta kami kepada Tuhan
Pusakamu..... membuat kaya
dengan akhlak mulia
Terima kasih Guru.......
Technorati Profile
Info Bisnis:
MARI HIDUP SEHAT BERSAMA ENERGZE WATER.. !