Alhamdulillah
tidak terasa sudah 3 bulan program ceramah lima menit berlangsung
dan kini aku mendapat giliran lagi untuk memberikan ceramah di mesjid dekat
rumahku. Judul yang aku pilih adalah JANGAN MARAH.
Ibu-ibu dan bapak-bapak yang dirahmati Allloh,
Diriwayatkan dari Abu Hurairah radhiyallahu
‘anhu, ada seorang lelaki berkata kepada Nabi shollallohu ‘alaihi wa sallam,
“Berilah saya nasihat.” Beliau shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Jangan marah.” Lelaki itu terus mengulang-ulang permintaannya dan beliau tetap
menjawab, “Jangan marah.” (HR. Bukhari). Imam Nawawi rohimahulloh mengatakan,
“Makna jangan marah yaitu janganlah kamu tumpahkan kemarahanmu. Larangan ini
bukan tertuju kepada rasa marah itu sendiri. Karena pada hakikatnya marah
adalah tabi’at manusia, yang tidak mungkin bisa dihilangkan dari perasaan
manusia.”
Rasulullah shollallohu ‘alaihi wa sallam juga pernah menasihatkan, “Apabila
salah seorang dari kalian marah dalam kondisi berdiri maka hendaknya dia duduk.
Kalau marahnya belum juga hilang maka hendaknya dia berbaring.” (HR. Ahmad,
Shohih)
Dahulu ada juga seorang lelaki yang datang menemui Rosululloh shollallohu
‘alaihi wa sallam dan mengatakan, “Wahai Rosululloh, ajarkanlah kepada saya
sebuah ilmu yang bisa mendekatkan saya ke surga dan menjauhkan dari neraka.”
Maka beliau shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Jangan tumpahkan
kemarahanmu. Niscaya surga akan kau dapatkan.” (HR. Thobrani, Shohih)
Syaikh Muhammad bin Shalih Al ‘Utsaimin rohimahulloh juga mengatakan, “Bukanlah
maksud beliau adalah melarang memiliki rasa marah. Karena rasa marah itu bagian
dari tabi’at manusia yang pasti ada. Akan tetapi maksudnya ialah kuasailah diri
ketika muncul rasa marah. Supaya
kemarahan itu tidak menimbulkan dampak yang tidak baik. Sesungguhnya kemarahan
adalah bara api yang dilemparkan oleh syaithan ke dalam lubuk hati bani Adam.
Oleh sebab itulah Bapak/Ibu bisa melihat kalau orang sedang marah maka kedua
matanya pun menjadi merah dan urat lehernya menonjol dan menegang… dan berbagai
hal lain yang tidak terpuji timbul di belakangnya. Sehingga terkadang pelakunya
merasa sangat menyesal atas perbuatan yang telah dia lakukan.”
Selain itu rasa marah yang terpendam juga akan
menimbulkan penyakit dalam tubuh manusia yang disebut sebagai penyakit
psikosomatik. Dr. Masaru Emoto dalam
bukunya yang The Secret life of Water mengatakan bahwa: ”Jika seseorang
mengalami masalah lever, hampir selalu dipastikan bahwa orang bersangkutan
punya isu kemarahan. Panjang gelombang yang dihasilkan oleh kemarahan sama
dengan panjang gelombang yang dihasilkan oleh molekul-molekul sel-sel lever
sehingga panjang gelombang kemarahan dan lever saling selaras.”
Ibu-ibu dan bapak-bapak yang dirahmati Allloh, adapun Tips Menanggulangi Kemarahan dari Syaikh Wahiid
Baali hafizhohulloh menyebutkan diantaranya ialah:
1. Membaca ta’awudz yaitu, “A’udzubillahi minasy syaithanir rajiim”.
2. Mengingat besarnya pahala orang yang bisa menahan luapan marahnya.
3. Mengambil sikap diam, tidak berbicara.
4. Duduk atau berbaring.
5. Memikirkan betapa jelek penampilannya apabila sedang dalam keadaan marah.
6. Mengingat agungnya balasan bagi orang yang mau memaafkan kesalahan orang.
7. Meninggalkan berbagai bentuk celaan, makian, tuduhan, laknat dan cercaan
karena itu semua termasuk perangai orang-orang bodoh.
Alloh SWT telah memberi pengajaran yang sungguh indah kepada kita untuk bisa MENAHAN AMARAH karena itu menjadi sifat orang yang bertakwa. Kemudian lebih jauh lagi Alloh SWT. memberi solusi bagi berbagai masalah yang ditimbulkan oleh sifat marah (diantaranya penyakit jasmani) yaitu dengan cara MEMAAFKAN. sebagaimana Alloh firmankan dalam QS. 3:133-134 sbb:
Sumber: Buletin At-Tauhid
Penulis: Abu Mushlih Ari Wahyudi
Artikel www.muslim.or.id
MARI HIDUP SEHAT BERSAMA ENERGZE WATER.. !